Friday, June 16, 2017

Cerita Hari 14 Komunikasi Produktif : Diskusi Rutin Saat Sahur

Wuaaahhh ga kerasa sudah hampir  di akhir pengumpulan Tantangan 10 Hari Level Kelas Bundsay 2.
meski tugasnya hampir semuanya rapelan, tapi alhamdulillah prakteknya bisa dikerjakan setiap hari.

kali ini yang akan diceritakan terkait dengan komunikasi produktif, adalah komunikasi dengan suami. hahaha.. ditugas ini pak suami memang lebih jarang diceritakan, karena mungkin kalau dari sudut pandang kelucuan, pastinya lebih lucu tingkah anaknya dari bapaknya lah ya, sehingga lebih mudah untuk cerita mengenai anak, lebih mengalir saja rasanya, toh ibarat kata anaknya masih kecil diomongin di tulisan blog ini pun belom bisa baca sendiri. hahahha....

jadi hari rabu lalu, ceritanya si Pak Suami pulang agak terlambat, pastinya dikarenakan pekerjaan kantor yg agak banyak menjelang libur lebaran. si Pak Suami ini biasanya setelah pulang kantor, begitu nyampe rumah pasti yg diharapkan adalah bisa disambut dengan anaknya dan bercanda dengan anaknya itu. namun karena kali ini pulangnya sudah diatas jam 9 malam. anaknya pun sudah tidur. karena si ayman ini, memiliki waktu tidur yg tepat. jd jangan harap kalau pulang diatas jam 9 ya pasti sudah ditinggal tidur.

usut punya usut, karena pak suami sudah ngarep, dalam hal ini berekspektasi untuk ketemu anaknya, padahal anaknya udah tidur, akhirnya pulang-pulang ngambeg lah dia.. hahaha *lah istrinya malah ketawa*

iya ngambeg, dan protes ke saya bahwa kenapa saya ga bisa bikin itu anak ga tidur dulu. dengan diajak becanda kek, baca buku kek, main kuda,,, dll. pak suami terus protes karena mungkin beliau sangat kangen sama anaknya.

karena pak suami protes melulu, yasudah, coba saya diamkan dulu saja, namanya juga pulang kerja, naik krl, empet empetan, berdesakaan sama orang, anaknya pake bobo pula. kan jelas KZL BGT gitu kan yaaa... singkatnya saya mencoba untuk mendiamkan pak suami dulu, sampai dia selesai mandi, dan uda siap tidur. sebelum tidur pun saya ga banyak bicara. biarkan saja dulu, sampai akhirmya dia ketiduran dan bangun saat sahur.

nah, pas sahur akhirnya saya tanya, apa sudah selesai kzelnya, sebelnya dan sedihnya karena ditinggal anak bobo? dia cuman ketawa. katanya gitu aja kok ngapain sebel.... lahh yg kmrn protes muluuu siapa cobaaa *garuk garuk pala*

intinya sih sy bilang ke pak suami, jadi ortu ya harus dewasa toh ya,,, egonya ditinggal dulu, namanya juga anak kecil, waktunya bobo ya pasti bobo, harusnya kita malah bersyukur, ayman ga pernah ngajak kita begadang, istirahatnya cukup, tidurnya lelap, pas bangun anaknya senang, ceria dan bahagia. nah kalau kaya gitu kan kita juga happy. toh kalau anak tidur pas kitanya baru pulang, kita juga bisa langsung istirahat kan.. intinya sih pake poin clear & clarify, dan berempati lah yaaa....

selesai dijelaskan, pak suami cuman diam dan manggut2... nah memang kebiasaan si buat saya, kalo salah satu dari kita ada yg rungsing, pasti kita harus saling memberikan space untuk berdiam diri, ga malah investigasi atau nerocos minta penjelasan, uda biarin aja dulu,,, toh namanya suami kan bagaikan anak pertama. betul ga ibu ibu????



Hari Ke-14 (15 Juni 2017)

#level 1
#day14
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


0 comments: