Lirik Curhat Buat sahabat :
"...Tak ada yang muluk dari obat flu dan air putih.
Tapi kamu mempertanyakannya seperti putri minta dibuatkan seribu candi dalam semalam."
Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:
Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana
Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...
Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan
Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...
Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...
Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."
Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi
Sahabatku,
maafkan aku ya, kali ini aku bercerita lagi soal dia.
soal dirinya dan juga diriku, soal menyatukan hati dan pikiran, yang memang berbeda sejak dulu.
Sahabatku,
Kau sering memberitahuku, bahwa aku harus mencari pasangan yang memang sejalan denganku, sejalan dengan pikiran serta hatiku, akan tetapi, apa yang terjadi, aku selalu mencari yang berbeda denganku, dan ternyata itu tidak mudah.
Sahabatku,
kamu pernah bilang, jika kita bersama orang yg sama dengan kita, maka kita akan sering bosan, bosan dengan kesamaan dan ke monotonan itu, dan juga dengan semua yang sama, akan tetapi dengan orang yang berbeda harusnya kita bisa saling melengkapi bukan?
Sahabatku,
apakah benar aku telah menjadi orang yang berbeda ketika aku bersama dengan orang yang sedang menjadi pasanganku di masa lalu atau kini? apa aku telah menjadi orang lain di matamu, dimana kamu sudah tidak mengenali aku yang dulu. yang menurutmu selalu spesial.
Sahabatku,
kamu sering menyuruhku untuk introspeksi diri, mencari apakah memang sebenarnya aku yang salah, mencari apakah memang aku yang harus berubah, dan asal kamu tahu, aku sudah menuruti semua nasihatmu itu.
Sahabatku,
apa salah ya, kalau memang kita menyayangi orang, kemudian kita jadi sayang banget dan melakukan apa saja demi orang itu, tapi tidak selalu orang itu membalas hal yang sama kepada kita? apa benar seperti katamu, aku selalu bodoh ketika aku jatuh cinta. selalu jadi bisa dibego2in, seperti yang sering kamu bilang. ah kamu tega sekali sahabatku...
Sahabatku,
apa selama ini aku muluk muluk ya jika mencari seseorang, apakah standarku terlalu tinggi, dan juga apakah permintaanku terlalu muluk? asal kamu tahu, aku tidak mencari orang dengan standar yang tinggi, aku hanya mencari orang biasa, yang bisa diajak bicara, diajak kerja sama,diajak bertukar ide dan pikiran dan sama seperti katamu, one heart at one time. seperti yg kamu sering ucapkan berulang kali, ya cuman itu saja, apakah itu berlebihan?
Sahabatku,
maafkan aku ya, aku nggak bisa janji, ini yang terakhir kali aku bercerita soal hal ini lagi, aku selalu usahakan aku tidak bercerita ini lagi kepadamu. aku nggak tahu, dalam hatimu sebenarnya apakah kamu juga nyaman mendengar cerita ku ini, apakah kamu sedih, atau apakah sudah tidak berasa apa-apa?
Tapi yang pasti, aku akan menghormati dan menjaga perasaanmu sahabat, karena aku tahu, binar di matamu itu, pasti juga akan kamu persembahkan buat orang yang benar-benar kamu cintai nanti.
Terimakasih untuk semua waktu,telinga, suara dan apapun itu.
0 comments:
Post a Comment