Rectoverso : Cinta Yang Tak Terucap
Film ini memang dibuat berdasarkan dengan kumpulan cerpen yang dibuat
oleh Dewi Lestari sekitar pada tahun 2008. Kumpulan cerpen dalam rectoverso
versi buku, terdiri dari 11 cerita pendek dan ketika kita membeli rectoverso,
maka kita juga akan mendapatkan CD music yang berisikan 11 lagu dengan lirik
yang sesuai dengan cerpen.
Merupakan pengalaman luar biasa dalam membaca rectoverso ini, karena
selain kita dapat menyelami tulisan yang ada dengan membaca, maka indera
pendengaran kita pun juga turut digelitiki oleh alunan lagu yang membuat kita dapat
lebih mendapatkan imaji mengenai cerita-cerita yang ada dalam rectoverso
tersebut.
Untuk novelnya sendiri, saya sudah membacanya sampai habis, juga
lagu-lagu yang ada di dalam CD music tersebut. Dan memang, efek dari membaca
dan mendengarkan lagunya, akan membuat kita semakin hanyut dalam
tulisan-tulisan yang ada di buku tersebut, sehingga tak jarang, di beberapa
cerita saya pun menangis J
Kali ini saya akan mencoba untuk menuliskan apa yang saya rasakan
setelah menonton Film Rectoverso, yang untuk filmnya sendiri, memang hanya
mengangkat 5 cerpen yang dijadikan dalam 5 film pendek dimana ke 5 film
tersebut tidak saling berhubungan namun memiliki satu penghubung atau biasa
disebut Omnibus.
Film Pertama : Malaikat Juga Tahu
Banyak yang sudah mengerti cerita tentang film ini, kisah Bunda
pemilik Kost-an yang memiliki anak lelaki, yang biasa dipanggil “Abang”. Si
Abang memang memiliki kekurangan, namun dia juga manusia yang bisa merasakan
cinta, saat si Abang merasakan cinta pada salah satu perempuan penghuni Kost,
adik si abang ternyata juga mencintai perempuan tersebut, dan konflik pun
dimulai. Bunda yang sangat mencintai kedua anak lelakinya, menghadapi kenyataan
pahit, karena Bunda ingin kedua anaknya bahagia, meski dia tahu itu tidak
mungkin, dan pasti ada pengorbanan di dalam proses menuju kebahagian itu.
Overall, Film Pendek ini merupakan salah satu favorit saya, acting pemainnya
luar biasa, terutama untuk yg berperan sebagai Si Abang dan juga Bunda. Dari awal
hingga akhir, emosi yang terbangun sangat runtut, dan cukup membuat saya
seolah-olah merasakan perasaan Bunda,yang sanggat sedih melihat Si abang
kehilangan cintanya.
Quote Favorit dari Film Ini :
“Bunda Bukan
Malaikat yang bisa tahu isi hati orang, mana orang yang lebih sayang saya, hati
saya yang tahu”
“Seratus itu
Sempurna, Tapi Kamu Lebih Sempurna”
Film Kedua : Firasat
Bercerita tentang seorang gadis yang sangat peka terhadap firasatnya mengenai
apa yang akan terjadi pada dirinya dan juga keadaan yang ada disekitarnya. Bertemu
dengan lelaki, yang secara tidak sengaja ia cintai, dan Sampai pada akhirnya, dia
mempunyai firasat terhadap lelaki tersebut,namun dia tidak bisa melakukan
apa-apa terhadap firasatnya.
Terhadap Film Pendek ini, di awalnya saya agak kecewa dengan alurnya yg sangat
lambat, dan juga kurang puas dengan acting salah satu pemain pada film bagian
ini,namun ditengah-tengah film hingga akhir, makna serta pesan dan emosi bisa ditampilkan dengan baik.
Quote Favorit dari Film Ini:
“Buat apa kita punya firasat,jika kita tidak bisa mencegah sesuatu
yang buruk terjadi pada orang itu?”
“karena kadang pilihan terbaik adalah menerima”
“semua sungai akan pulang ke laut yang, begitu halnya dengan apa yg
terjadi pada dirimu”
Film Ketiga : Cicak Di Dinding
Film ini bercerita tentang, seorang pelukis muda yang melakukan
hubungan one night stand dengan seorang wanita penghibur, dan mereka selalu
bertemu kembali dalam waktu yang tidak direncanakan, sampai akhirnya,pelukis
tersebut jatuh cinta, dan si wanita hilang, sampai suatu saat mereka bertemu
kembali di dalam situasi yang sudah sangat berbeda.
Jujur, agak susah awalnya saya memahami apa isi film ini, dengan judul
filmnya sendiri. Karena menurut saya koneksi antara cicak dan cinta itu beda
jauh sekali, maka ketika saya melihat film ini, saya mencoba untuk menghiraukan
kenapa cicak dipilih menjadi judul film ini, dan hanya menikmati cerita filmnya
saja. Actor dan aktris dalam film ini saling melengkapi satu sama lain,
sehingga pesan yang ingin disampaikan pun tersampaikan.
Quote Favorit dari Film Ini:
“Banyak orang tidak menganggap cicak, meskipun mereka penting, mereka
dengan rela menempel pada dinding, untuk memakan nyamuk, dengan tujuan, menjaga
manusia”
“tidak ada hewan seperti itu,punya kerelaan seperti itu”
Film Ke empat : Hanya Isyarat
Kisah 1 orang wanita dan 4 orang pria orang yang disatukan karena
bergabung pada mailing list mengenai travelling, akhirnya mereka pun melakukan
travelling bersama, dan 1 wanita ini, hanya bisa mencintai diam-diam 1 lelaki
yang sangat dia puja, dan segera patah hati ketika mengetahui rahasia dari
lelaki tersebut.
Film ini simple, tidak terlalu banyak adegan, dan tidak banyak juga
lokasi yang ditampilkan, kekuatannya hanya ketika si wanita menceritakan detil
detil bagaimana ia sangat menikmati memuja sang lelaki hanya dari sudut pandang
yang dia bisa. Menurut saya untuk film ini, media nya biasa, tapi isinya
cerdas!
Quote Favorit dari Film Ini:
“sahabat saya, hanya tahu bahwa ayam hanya memiliki bagian punggung
karena dulu dia tidak tahu bahwa ayam memiliki bagian lain, seperti dada, paha
dan sayap, karena ketika masih kecil, dia tidak mampu dan ibunya hanya bisa
memberikan dia punggung ayam”
“ sedangkan saya, menyedihkan, karena saya tahu bahwa lelaki yg saya
cinta mempunyai mata yang indah, serta bagian lainnya yang indah, namun saya
hanya bisa jatuh cinta dan melihat dia dari punggungnya saja, dan tidak akan
saya bisa miliki”
Film Kelima : Curhat untuk Sahabat
2 Sahabat lama, Wanita dan Pria, si Wanita sering sekali menjalin
hubungan dengan berbagai macam tipe pria, tanpa dia sadari lama-lama dia tidak
memiliki jati diri dan hanya menjadi pengikut pria yg menjadi pacarnya saat
itu, sedangkan di sisi lain, sahabat prianya adalah satu-satunya orang yang
selalu mendengarkan curhatan-curhatan dari si wanita, selalu ada untuk si
wanita, dan selalu tahu apa yang akan terjadi dengan kisah hubungan sahabat
wanitanya itu. Dan dia pun tahu apa
sebenarnya yang dia harapkan.
Satu kata saat melihat film ini : Plak!, saya merasa tertampar. Dalam hati
saya,saya cuman bisa bilang : ah ternyata orang seperti saya tidak sendiri. J
Persahabatan yang diperlihatkan dalam film, menurut saya memang benar
adanya. Kadang ketika wanita memiliki sahabat pria, si wanita akan bercerita
apa saja, mengenai hubungannya dengan pacarnya, pertengkaran dengan pacarnya,
dan apapun itu. Wanita akan sangat nyaman bercerita dengan sahabat
prianya,karna ingin mendapatkan sudut pandang pria dalam sebuah hubungan, Kadang
ketika bercerita wanita menjadi tidak peka dengan pria di depannya yang selalu
mendengarkan cerita itu dengan sepenuh hati. Dan kadang si sahabat pria pun menyimpan
sesuatu. seringkali wanita atau siapapun tidak menyadari,bahwa apa yang ada di
depan kita dan dekat dengan kita, sebenarnya itulah yang kita butuhkan,dan
itulah yang kita inginkan, tapi kita selalu terlambat untuk menyadari itu.
Quote Favorit dari Film Ini:
“gue udah selalu nurutin apa maunya dia, mulai harus baik, harus cantik,
harus kurus, harus gaul, dan gue dandan ini juga buat dia, tapi apa?! Gue gak
pernah perfect dimata dia!!
“gue bukan sakit karena dia selingkuh atau jalan sama cewek lain, tapi
sakit karena kenapa sih gue bego banget, mau-maunya gue dibegoin sama dia kayak
gini, disuruh nurut tapi apa yang dia kasih ke gue?!”
“waktu sakit kemarin,gue inget, gue telpon, ga diangkat, gue sms ga
dijawab, telpon ke rumah atau kantornya, sama aja, dan ga ada nanya kabar gue
berhari-hari”
“Gue gak muluk-muluk kan, gue cuman butuh orang biasa yang bisa
nemenin saat gue sakit, dan bisa ngasi air putih ke gue saat sakit, apa itu
muluk-muluk?
Akhirnya,saya sudah menuliskan kelima film yang ada di dalam
rectoverso tersebut, dan semua yang saya tulis, adalah pendapat dan opini saya
sendiri mengenai film tersebut. Saya memang nggak nangis waktu nonton film ini,
tapi entah kenapa rasa sesak itu saya rasakan, terutama ketika melihat akhir dari semua filmnya. Silahkan tonton filmnya dan satu hal yang pasti, Biarkan cinta itu
terucap.